Mat 8:28-34
Pada
suatu hari Yesus menyeberangi danau Genesaret dan tiba di daerah
orang Gadara. Maka datanglah dari pekuburan dua orang yang kerasukan
setan, menemui Dia. Mereka sangat berbahaya, sehingga tak seorang pun
berani melalui jalan itu. Dan mereka itu pun berteriak, katanya,
"Apakah urusan-Mu dengan kami, hai Anak Allah? Adakah Engkau datang
kemari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?" Tidak jauh dari mereka itu
ada sejumlah besar babi sedang mencari makan. Maka setan-setan itu
minta kepada Yesus, katanya, "Jika Engkau mengusir kami, suruhlah kami
pindah ke dalam kawanan babi itu." Maka Yesus berkata kepada mereka,
"Pergilah!" Lalu keluarlah mereka dan masuk ke dalam babi-babi itu.
Maka terjunlah seluruh kawanan babi....
PERSEMBAHKANLAH YANG TERBAIK BAGI ALLAH
Pada zaman sekarang banyak pejabat negara kita terlibat korupsi, bahkan yang sudah pensiun. Beberapa
dari antara mereka harus mendekam di penjara karena terbukti
melakukan perbuatan korupsi. Padahal, nabi Amos dengan tegas telah
mengatakan "carilah yang baik dan bukan yang jahat, cintailah yang
baik dan bencilah yang jahat, tegakkanlah keadilan, agar engkau
memperoleh kehidupan." Tetapi mengapa masih saja orang lebih suka
melakukan kejahatan? Mengapa?
Ada beberapa alasan yang bisa dikemukakan untuk itu, pertama
karena dosa kesukaan. Kita masih sering jatuh ke dalam dosa yang
sama, kita menyukai dosa itu karena sudah sering kita lakukan, kita
tahu bahwa hal itu tidak baik tapi kita seakan tak kuasa
menghindarinya sehingga terus kita lakukan. Kedua, apa yang
dikatakan oleh Rasul Paulus bahwa roh memang kuat tetapi tubuh kita
lemah. Kita ingin lepas dari dosa korupsi tetapi karena hal itu
memberi kenikmatan secara badani, maka kita melakukannya. Roh kita
sebenarnya ingin menolak tetapi badan lemah sehingga kita meng-ya-kan
dan melakukannya. Ketiga, kurangnya rasa takut kita kepada
Allah. Perbuatan jahat kita anggap sesuatu yang wajar, sudah biasa,
dan semua orang melakukannya, mengapa harus takut?
Semua
alasan di atas sebenarnya adalah alasan yang dibuat-buat, untuk
membenarkan diri manusia. Manusia mencoba untuk mengambil hati Tuhan
dalam ibadatnya, mempersembahkan korban kepada Allah, memberi derma
kepada orang miskin. Hal itu kita rasa dapat mengurangi murka Allah
kepada kita. Allah tidak menyukai persembahan yang sedemikian jika
kita lakukan dengan tidak tulus, dengan palsu, dengan agenda
tersembunyi. Jika demikian, apakah yang hendak kita perbuat? Kembali
Nabi Amos memberi trik yang terbaik, yakni persembahan kepada Allah
ialah keadilan dan kebenaran. Apakah kita sudah adil pada orang lain,
benar dalam perbuatan, benar di hadapan Allah? (JRS)
Pelita Hati: Allah tidak menyukai persembahan yang tidak tulus, palsu, dengan agenda tersembunyi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar