Mat 7:6.12-14
Dalam khotbah di bukit Yesus berkata, "Janganlah
kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing, dan janganlah kamu melemparkan
mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injak dengan kakinya, lalu babi
itu berbalik mengoyak kamu. Segala sesuatu yang kamu kehendaki diperbuat orang
kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum
Taurat dan kitab para nabi. Masuklah melalui pintu yang sempit itu, karena
lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kebinasaan, dan banyak orang telah
masuk melalui pintu dan jalan itu. Tetapi sempitlah pintu dan sesaklah jalan
yang menuju kehidupan, dan sedikitlah orang yang menemukannya."
INSTAN ATAU PROSES, MANA YANG ANDA PILIH?
Sastrawan Franz Kafka, menulis:
"Ketidaksabaran mengusir manusia dari Firdaus dan terus-menerus
menjauhkannya dari sana." Manusia sudah terbelenggu sikap mau cepat dan
tergesa-gesa alias instan. Kita ingin mendapatkan sebanyak-banyaknya dalam
waktu sesingkat-singkatnya. Segala-galanya dibuat cepat dan kilat: makanan
instan, cinta kilat, pos kilat, foto kilat, hidup kilat, dan mati pun kilat.
Kita tidak mau lagi dengan apa yang disebut sebuah proses. Apakah sesungguhnya
yang kita cari dalam hidup ini? Bila kita mau semuanya secara instan maka kita
bakal jadi korban sistem instan.
Dalam Injil hari ini, Yesus menunjukkan dua
pintu, yaitu pintu sempit yang membutuhkan suatu proses dan waktu dan pintu
lebar dengan jalan yang luas. Yesus memerintahkan kita untuk memilih pintu yang
sempit, "Masuklah melalui pintu yang sempit!" Mengapa? "Sebab
sungguh lebar pintu dan luas jalan menuju kebinasaan." Kejahatan terbuka
lebar bagi manusia. Manusia cenderung hidup dalam kejahatan, meski jalan itu
akan mengantar mereka pada kebinasaan. Sementara, pintu yang akan mengantar
manusia pada kehidupan sejati dan kekal kurang diminati, karena sempit dan
jalannya sukar. Maka hanya sedikit orang yang menemukan pintu itu dan melewati
jalannya.
Yesus mengharapkan agar kita tidak salah memilih
jalan. Jalan menuju surga selalu disertai salib. Itulah yang
telah ditempuh oleh Yesus. Yesus mengajak kita untuk selalu sadar bahwa setiap
kesulitan yang kita hadapi sebagai pengikut-Nya selalu menjadi jalan menuju
surga, asal kita berjalan bersama-Nya. Hidup kita saat ini sudah menunjukkan
pintu mana yang kita pilih. Rasanya, belum terlambat untuk berganti pintu,
seandainya kita telah salah memilih (JRS).
Pelita
Hati: Kita dipanggil untuk lebih bijaksana menghadapi kehidupan ini, membuat
pembedaan Roh baik dan jahat, benar dan salah, surga dan neraka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar