Mat 8:5-17
Pada
suatu hari Yesus masuk ke kota Kapernaum. Maka datanglah seorang
perwira mendapatkan Dia dan mohon kepada-Nya, "Tuan, hambaku terbaring
di rumah karena sakit lumpuh, dan ia sangat menderita." Yesus berkata
kepadanya,"Aku akan datang menyembuhkannya." Tetapi perwira itu
berkata kepada-Nya, "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam
rumahku. Katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Sebab
aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada ...
IMAN YANG HIDUP MENYELAMATKAN KITA
Perwira
Kapernaum itu tentu sudah banyak mendengar cerita dari orang tentang
Yesus. Bahkan mungkin ia sendiri sudah pernah menyaksikan mukjizat
yang dilakukan Yesus. Itulah sebabnya ia berani menyampaikan kepada
Yesus apa yang sedang ia alami dalam keluarganya, yaitu hambanya sakit
lumpuh dan sangat menderita. Yang menarik ialah dia sama sekali tidak
mengungkapkan satu kata permohonan pun kepada Yesus, ia hanya
menyampaikan keadaan yang dihadapinya. Namun, Yesus langsung menanggapi
ungkapan hati perwira itu dengan berkata, "Aku akan datang
menyembuhkannya." Belum jauh, Yesus dikejutkan dengan keyakinan (iman)
yang sangat mendalam dari perwira itu. "Tuan, aku tidak layak
menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka
hambaku itu akan sembuh." Yesus memuji imannya dan menyembuhkan
hambanya, tanpa bertatap muka secara langsung.
Kata-kata
Perwira Romawi ini penuh dengan muatan iman. Kekuatan kata-katanya
itu mampu menggerakkan Yesus untuk menyembuhkan hambanya yang sedang
sakit. Luar biasa ungkapan iman tentara Romawi ini. Kata-kata inilah
yang kita ucapkan setiap kali kita merayakan Ekaristi. Namun, sering
kali kita tidak mengucapkannya dengan sungguh-sungguh dan penuh iman.
Kita bahkan tidak menyadari kekuatan kata-kata tersebut. Belajar dari
perwira Romawi tadi, hendaklah doa kita setiap hari lahir dari
kebutuhan kita dan keluar dari kedalaman hati.
Apakah
kita dalam kehidupan sehari-hari yang penuh kesibukan, masih
meluangkan waktu untuk datang kepada Yesus? Yesus senantiasa menunggu
kedatangan kita agar kita bercerita kepada-Nya tentang apa saja yang
kita alami; kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan, keberhasilan
dan kegagalan. Mari datang kepada-Nya untuk menyampaikan permohonan
kita, bersyukur atas apa yang telah kita peroleh dan mendoakan
orang-orang lain, seperti orangtua, saudara, rekan kerja bahkan siapa
saja yang membutuhkan doa kita (JRS).
Pelita
Hati: Yesus senantiasa menunggu kedatangan kita agar kita bercerita
kepada-Nya tentang apa saja yang kita alami; kegembiraan dan harapan,
duka dan kecemasan, keberhasilan dan kegagalan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar